Langsung ke konten utama

viral!! ini tanggapan netizen pada kejadian rara pawang hujan sirkuit mandalika motorGP 2022




tak sedikit pula yang menodai perbuatan tersebut karena dianggap memalukan.tanggapan rara yang di repost oleh akun instagram @memomedsos pada selasa 22/3/22

Video tersebut diambil oleh penoton indonesia yang ditengah menyaksikan motorGP dengan  duduk ditribun.

Penonton tersebut merekam aksi rara pada saat menjalankan ritual mengusir hujan.

“bikin malu mba” teriak seorang dari tribun

Bahkan ada yang beropini bahwasannya pristiwa viral ini adalah sebagai marketingnya pihak BUMN yaitu bapak erick thohir.

Beliau mempromosikan indonesia lewat pawang hujan, karena jika dipikir-pikir kok ditampinya secara LIVE diperhelatan kelas dunia, bukannya pawang hujan itu bisa kerja dibalik layar ya…tanpa mengganggu kejuaraan ini? Apakah pak Erick Tohir sebagai menteri BUMN dan ketua panitia membiarkan begitu saja pertunjukan mistis itu terjadi, tentu saja tidak!

 


Nah, dari asumsi tersebut adalah strategi marketing jenius dari pak Erick Thohir, marketing beliau sudah tidak diragukan lagi karena sebelumnya berhasil memimpin Asian Games 2018, dimana pada saat itu pak Jokowi menampilkan atraksi sepeda motor dan membuatnya viral dimana-dimana sehingga semua orang membicarakannya, nah hal yang sama diulanginya kembali oleh pak Erick Thohir, dimana beliau ingin menciptakan efek viral ke orang-orang diseluruh dunia, dengan menambahkan bumbu-bumbu mistis yaitu kejadian pawang hujan.

 

Sehingga ujung-ujungnya orang semakin penasaran kemudian mencari informasi terkait kejadian ini, dan akhirnya membuat indonesia semakin dikenal di seluruh dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Essay tentang kekerasan seksual

Keterkaitan Korban Kekerasan Seksual yang Melakukan Speak Up di Media Sosial untuk Mencari Keadilan dengan Teori Spiral of Silence Persoalan kasus kekerasan seksual di Indonesia menjadi salah satu isu hangat yang ramai diperbincangkan. Kasus ini menjadi sebuah polemik yang tidak pernah usai sejak lama, bahkan dalam beberapa waktu terakhir, angka kasus pemerkosaan dan pelecehan yang menimpa perempuan kian meningkat tajam. Kementerian Perberdayaan Perempuan dan Anak (KPPPA) mencatat sebanyak 8.800 kasus kekerasaan seksual terjadi dari Januari sampai November 2021. Kasus ini banyak terjadi di berbagai tempat yang selama ini dianggap aman, seperti sekolah, perguruan tinggi, hingga pesantren. Korbannya pun beragam, mulai dari santri, mahasiswa, sampai anak kecil pun bisa menjadi korban. Kasus kekerasan seksual yang baru-baru ini terjadi, seperti kasus oknum ustadz pesantren cabul hingga dosen yang melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya, semakin menjelaskan bahwa tidak ada tempat ...