Langsung ke konten utama

 

 Mengenal lebih dekat tentang sejarah Keraton Kaibon Banten

Dikri Abdillah - 20820016 - IK 1

Apa yang menjadi ciri khas provinsi banten?

Serang 18/04/21 - herman juniarno seorang penjaga sekaligus salah satu pengurus karaton kaibon banten, menceritakan sejarah secara singkat berdirinya karaton kaibon.

Konon Kaibon merupakan ciri yang tidak terpisahkan dari Kota Serang, Provinsi Banten. Salah satunya Kaibon Banten

Nah, Istana kaibon ini adalah salah satu dari banyak bangunan yang masih ada dan bernilai sejarah tinggi. Sebagai bangunan bersejarah, ada beberapa fakta penting tentang Istana Kaibon. Ini adalah lambang Banten dan menunjukkan bagaimana kerajaan Banten berkembang sebagai salah satu kerajaan Islam terbesar di Indonesia. Masyarakat Banten bangga memiliki Keraton Kaibon yang berada dalam wilayah Kota Serang, bahkan Keraton Kaibon menjadi simbol yang digunakan dalam logo Kota Serang.

Gerbang pintu masuk karaton kaibon, tempat ibunda sultan ke – 21 sultan muhammad syarifudin.




Keraton Kaibon ini letaknya tidak jauh dari masjid Agung Banten tepatnya di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang provinsi banten. Keraton Kaibon sendiri, dibangun pada masa Kesultanan Banten (periode Islam) tahun 1815.

Keraton Kaibon sendiri, dibangun pada masa Kesultanan Banten (periode Islam) tahun 1815.

Ditinjau dari namanya Kaibon (Keibuan), keraton ini dibangun untuk ibu Sultan Syafiudin, Ratu Aisyah mengingat pada waktu itu, sebagai sultan ke 21 dari kerajaan Banten, Sultan Syafiudin masih sangat muda (masih berumur 5 tahun) untuk memegang tampuk pemerintahan. 

Karena gaya bangunannya yang eksotik, kemegahan Istana Kaiwen semakin bisa Anda rasakan saat menginjakkan kaki di Istana Kaiwen pada sore hari. Sisa-sisa benteng, tangga, dan gerbang istana terlihat indah di bawah sinar matahari sore, cocok untuk lokasi pemotretan pernikahan dengan konsep kuno atau hanya untuk selfie.

Untuk menuju ke tempat ini, Anda bisa menggunakan kendaraan umum atau pribadi. Yang dari Jakarta bisa menuju Kota Serang dan melanjutkan perjalanan ke utara Kota Serang, tepatnya ke Gerbang Kasai. Jika menggunakan kendaraan umum bisa menuju Dermaga Pakupatan di Kota Serang, kemudian naik angkutan umum menuju Pasar Lama dan dilanjutkan ke Banten Lama.

sisa sisa kejayaan istana

Awalnya, istana ini dibangun untuk ibunda Sultan. Keraton Kaibon adalah bekas kediaman Sultan Syafiuddin, seorang Sultan Banten yang memerintah sekitar tahun 1809 hingga 1815. Setelah kematian Sultan, ia digantikan oleh putranya yang berusia lima tahun. Untuk sementara, pemerintahan dijalankan oleh ibunya, Ratu Aisyah. Istana ini digunakan sampai Aria Adi Santika, bupati pertama Banten dengan dukungan Belanda, untuk menggantikan pemerintahan Kesultanan Banten yang dihapuskan pada tahun 1816. Pada tahun 1832, situs cagar budaya Istana kaibon dihancurkan oleh pemerintah Hindia Belanda dan tinggal berupa pondasi, tembok bangunan dan gerbang istana. Sejak tahun 1991/1992 sampai dengan 1993/1994, cagar budaya keraton dipugar melalui proyek perlindungan/pemanfaatan peninggalan sejarah dan arkeologi, dan kegiatannya berupa perbaikan pintu gerbang kota Peninggalan Budaya Istana kaibon merupakan istana kedua setelah  Istana  Sorosowan.. Sebagai bagian dari pusat pemerintahan, Istana Kaibong dibangun sebagai tempat tinggal atau tempat tinggal ibu. Selain itu, pada tahun 1832, Istana Banten yang juga dikenal dengan Benteng  Surosowan dihancurkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Berbeda dengan Keraton Surosowan yang hanya tinggal reruntuhan, Keraton Kaibon masih memiliki beberapa ruang arsitektural yang masih dapat dilihat dan masih dapat dijadikan sebagai situs sejarah untuk dinikmati warga Banten dan wisatawan. Sisa-sisa arsitektur yang masih dapat dilihat adalah gapura utara, kolam dan tempat peristirahatan yang disebut Bale Kambang Rara Danok. Betapa halus dan megahnya arsitektur Kaibon Banten, dikelilingi oleh air dan bahkan terhubung dengan laut . Selain itu, masjid dengan pilar tinggi akan tampak megah di bangunan inti Istana Kaibon. Banten memiliki situs heritage atau cagar budaya yang tidak diragukan lagi membuat masyarakat Banten bangga memilikinya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Essay tentang kekerasan seksual

Keterkaitan Korban Kekerasan Seksual yang Melakukan Speak Up di Media Sosial untuk Mencari Keadilan dengan Teori Spiral of Silence Persoalan kasus kekerasan seksual di Indonesia menjadi salah satu isu hangat yang ramai diperbincangkan. Kasus ini menjadi sebuah polemik yang tidak pernah usai sejak lama, bahkan dalam beberapa waktu terakhir, angka kasus pemerkosaan dan pelecehan yang menimpa perempuan kian meningkat tajam. Kementerian Perberdayaan Perempuan dan Anak (KPPPA) mencatat sebanyak 8.800 kasus kekerasaan seksual terjadi dari Januari sampai November 2021. Kasus ini banyak terjadi di berbagai tempat yang selama ini dianggap aman, seperti sekolah, perguruan tinggi, hingga pesantren. Korbannya pun beragam, mulai dari santri, mahasiswa, sampai anak kecil pun bisa menjadi korban. Kasus kekerasan seksual yang baru-baru ini terjadi, seperti kasus oknum ustadz pesantren cabul hingga dosen yang melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya, semakin menjelaskan bahwa tidak ada tempat ...